Bandung, 29 – 30 Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kualitas ekosistem riset, Pusat Unggulan Iptek (PUI) Pendeteksi Bakteri Patogen bersama Program Studi Kimia Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melaksanakan kegiatan kunjungan ilmiah dan partisipasi dalam forum ilmiah The 8th Gruber–Soedigdo Lecture (GSL) 2025 yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB).Kegiatan berlangsung selama dua hari, pada Rabu – Kamis, 29 – 30 Oktober 2025, dengan dukungan pendanaan dari PT Setara Bioscience.
Akselerasi mutu SDM serta penguatan ekosistem riset menjadi pilar strategis bagi kemajuan institusi pendidikan tinggi. Menyadari pentingnya paparan terhadap lingkungan akademik berstandar global dan jejaring kolaboratif, PUI Pendeteksi Bakteri Patogen UNJ secara proaktif menggagas kegiatan ini sebagai bentuk pengembangan kapasitas dosen, asisten riset, dan mahasiswa. Kunjungan ke ITB dipilih karena ITB merupakan salah satu pusat unggulan riset nasional di bidang kimia dan biosains, dengan fasilitas laboratorium berstandar internasional dan reputasi akademik yang kuat.
Delegasi UNJ dalam kegiatan ini terdiri dari sembilan orang, yaitu: Ika Keumala Fitri, M.Si. (Dosen) , Jefferson Lynford Declan, S.Si. dan Siti Fatimah, S.Pd. (Asisten Riset), Fauzan Alipsyah, Hana Fajriah, Wanda Hanifah, Oky Rizky, Vinka Juniaty Lestari, dan Valia Rahma (Mahasiswa).
Kegiatan hari pertama, Rabu, 29 Oktober 2025, diawali dengan keberangkatan rombongan delegasi UNJ dari Jakarta menuju Bandung. Setelah transit di kawasan Masjid Salman ITB, rombongan memulai agenda ilmiah pertama dengan kunjungan ke Biosciences and Biotechnology Research Center (BSRC) ITB. Delegasi disambut dan dipandu langsung oleh Ade Danova, Ph.D., untuk melaksanakan tur laboratorium secara komprehensif. Dalam kunjungan ini, tim melakukan benchmarking terhadap fasilitas riset, sistem manajemen laboratorium, serta mempelajari topik-topik penelitian terkini yang tengah dikembangkan di BSRC.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan kegiatan ke Departemen Kimia FMIPA ITB dan diterima secara hangat oleh para pakar dari Kelompok Keahlian Biokimia, yaitu Prof. Dr. Rukman Hertadi, M.S., Prof. Dr. Zeily Nurachman, M.S., dan Dr. Ihsanawati, M.Si. Diskusi berlangsung intensif dengan fokus pada pengenalan fasilitas laboratorium biokimia, pengelolaan riset, serta peluang kolaborasi penelitian di masa depan. Rangkaian kegiatan hari pertama ditutup dengan agenda non-formal team building di kawasan Jalan Braga, sebagai sarana mempererat kekompakan dan sinergi tim.
Agenda hari kedua, Kamis, 30 Oktober 2025, difokuskan pada partisipasi ilmiah dalam The 8th Gruber–Soedigdo Lecture (GSL) 2025, yang bertempat di CRCS Multipurpose Hall ITB. Forum ilmiah bergengsi ini mengusung tema “Biomaterial and Biomolecular Engineering for Health, Environment, Food, and Bio-based Industries” dan dihadiri oleh para pakar nasional dan internasional, antara lain Prof. Dr. Katja Loos (University of Groningen, Belanda), Prof. Dr. Keiji Numata (Kyoto University, Jepang), Prof. Dessy Natalia, Ph.D. (ITB), dan Prof. Dede Heri Yuli Yanto, Ph.D. (BRIN).
Delegasi UNJ mengikuti seminar utama untuk menyerap berbagai wawasan mutakhir di bidang biokimia dan bioteknologi molekuler. Puncak kontribusi tim terjadi pada poster session, di mana Tim PUI Pendeteksi Bakteri Patogen UNJ berpartisipasi aktif dengan mempresentasikan tujuh (7) poster ilmiah yang menampilkan hasil riset unggulan PUI. Dalam sesi tersebut, para asisten riset dan mahasiswa berinteraksi langsung dengan akademisi, dewan juri, dan peneliti lain, menerima umpan balik, serta memperluas jejaring profesional.
Setelah acara resmi ditutup pada sore hari, rombongan kembali ke Jakarta pada pukul 17.00 WIB. Dalam perjalanan pulang, dilakukan diskusi evaluatif internal untuk merangkum key takeaways dari kegiatan, guna memperkuat strategi riset dan kolaborasi ke depan. Rombongan tiba kembali di Kampus UNJ dengan selamat pada malam hari pukul 21.00 WIB.
Melalui pelaksanaan kegiatan ini, PUI Pendeteksi Bakteri Patogen dan Program Studi Kimia UNJ berhasil memperluas wawasan akademik, memperkuat jejaring kolaborasi, serta memperoleh inspirasi untuk peningkatan mutu riset dan inovasi di masa mendatang. Partisipasi dalam GSL 2025 dan studi banding ke ITB menjadi langkah strategis menuju penguatan riset berbasis bioteknologi dan molekuler yang berdaya saing global.
Tim Media PUI Pendeteksi Bakteri Patogen - 2025
(VJ&VR)