Bogor – Kamis, 26 September 2025 Pusat Unggulan IPTEKS (PUI) Pendeteksi Bakteri Patogen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UNJ) berperan sebagai mitra strategis Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri dalam kegiatan deteksi kasus keracunan pangan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan ini dilaksanakan pada 23–26 September 2025 di Laboratorium Bioser Puslabfor Polri, Sentul, Bogor, dan menjadi bentuk nyata kolaborasi riset perguruan tinggi dengan lembaga penegak hukum untuk memperkuat keamanan pangan nasional.
Dalam kegiatan tersebut, tim PUI UNJ mengimplementasikan Master Diagnostic 7 Bacteria Detection Kit, sebuah inovasi unggulan hasil riset dosen dan peneliti UNJ. Kit ini mampu mendeteksi tujuh jenis bakteri patogen utama penyebab keracunan pangan secara cepat dan akurat, menjadikannya teknologi yang relevan untuk mendukung proses investigasi forensik berbasis sains.
Tim PUI UNJ dipimpin oleh Prof. Dr. Muktiningsih Nurjayadi, M.Si., selaku Ketua PUI Pendeteksi Bakteri Patogen UNJ, bersama anggota peneliti Jefferson Lynford Declan dan Anisa Fitriyanti, serta tujuh mahasiswa Program Studi Kimia angkatan 2021, yaitu Fauzan Alipsyah, Fuzi Rahmawati, Hana Fajriah, Okky Rizky Pratama, Valia Rahma, Vinka Juniaty Lestari, dan Wanda Hanifa. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata keterlibatan mahasiswa UNJ dalam kegiatan riset aplikatif yang berkontribusi langsung terhadap kebutuhan masyarakat dan lembaga negara.
Ketua LPPM UNJ, Prof. Iwan Sugihartono, menyampaikan bahwa kemitraan antara UNJ dan Puslabfor Polri merupakan wujud sinergi antara riset kampus dan penegakan hukum dalam menjawab persoalan nasional di bidang kesehatan masyarakat. “Kemitraan ini menunjukkan bahwa riset di UNJ tidak berhenti di laboratorium, tetapi hadir untuk menjawab tantangan nyata bangsa. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat riset terapan yang relevan, responsif, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Muktiningsih Nurjayadi menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi PUI UNJ untuk menerapkan hasil risetnya di lapangan. “Kami bersyukur inovasi Master Diagnostic 7 Bacteria Kit dapat digunakan dalam proses investigasi forensik pangan. Ini membuktikan bahwa inovasi yang dikembangkan di UNJ mampu berkontribusi pada keamanan pangan nasional sekaligus mendukung kerja ilmiah kepolisian dalam melindungi masyarakat,” jelasnya.
Keberhasilan ini juga menegaskan potensi universitas sebagai mitra kolaboratif dalam sistem keamanan dan keselamatan publik berbasis sains. Ke depan, kolaborasi antara PUI UNJ dan Puslabfor Polri akan terus diperkuat melalui riset bersama, pengembangan teknologi deteksi pangan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelibatan dosen dan mahasiswa dalam proyek nasional. Langkah ini sejalan dengan komitmen UNJ sebagai World Class University yang berorientasi pada inovasi, solusi, dan kebermanfaatan sosial bagi bangsa.
(*)
Sumber: Disadur dari laman resmi Universitas Negeri Jakarta melalui tautan berita berjudul “Riset UNJ Dukung Forensik Keamanan Pangan Nasional, PUI Jadi Mitra Strategis Puslabfor Polri dalam Deteksi Keracunan Pangan MBG”
https://unj.ac.id/riset-unj-dukung-forensik-keamanan-pangan-nasional-pui-jadi-mitra-strategis-puslabfor-polri-dalam-deteksi-keracunan-pangan-mbg/
Tim Media PUI Pendeteksi Bakteri Patogen - 2025
(VJ&VR)